SIKACALALABIL GOES TO WABUP PROBOLINGGO
Minggu 15 februari 2015, saya bersama 3 kakak
kelas dan 2 guru saya akan berangkat ke kediaman bapak wakil bupati probolinggo
yaitu bapak timbul. Dengan mengendarai mobil miik sekolah, kami berangkat
sekitar jam 4 sore. Tujuan kami kali ini iyalah mencari resensi atau berita untuk
di muat dalam majalah sekolah kami. Tema yang kami ingin pertanyakan ke pada
beliau adalah adalah peran pemerintah dan masyarakat dalam kesiapan menghadapi
mea (masyarakat ekonomi ASEAN).
Sebelum berangkat menuju kediaman beliau (bapak
timbul), kami menjemput teman dari guru saya yang akan menunjukan arah menuju
kediaman bapak timbul. Sesampainya di sana, kami menunggu beliau di Rumah
Hafidz yang beliau kelola sendiri. Tak terlalu lama kami menunggu beliau pun
datang dengan mengendarai sebuah mobil berwarna silver bersama sang istri. Kami
pun bersiap-siap untuk mewawancarai beliau dan sang istri. Saya dan salah satu
kakak kelas saya mewawancarai di rumah beliau yang tidak jauh dari tempat saya
menunggu. Saat memasuki gerbang rumah
beliau, di halaman rumah terdapat sebuah gazebo yang ternyata berfungsi sebagai
tempat santai dan sebagai kelas mi yang beliau juga kelola di sebelah rumah
beliau. Pendapat demi pendapat beliau sampaikan, beliau pun memberi pesan
kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa agar tidak takut terhadap namanya MEA.
Karena yang terpenting adalah harus memiliki semangat, berusaha dengan giat,
dan pantang menyerah. Jika tidak maka kita bisa dikalahkan oleh pesaing dari
luar. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai sifat
bertanggung jawab, gigih dalam usaha, pantang menyerah dan jangan menjadi
malas. Mari kita ubah mainset-mainset atau pemikiran bahwa kita adalah bangsa
yang memang mempunyai karakter atau budaya malas. Karena mainset atau pemikiran
itu salah maka kita harus buktikan kepada dunia bahwa kita adalah negara yang
yang berkompeten.
0 comments:
Post a Comment